Berikut adalah Info kesehatan, Infeksi Flu Babi Bisa Sebabkan Kematian Bayi pada Ibu Hamil. Jenis Virus H1N1 ini memang sangat berbahaya bagi manusia. Karena bisa menyebabkan kematian, Virus ini sangat ditakuti. Penyakit ini juga mudah menular lewat udara dan cara penularanpun sangat cepat. Bahkan penyakit ini juga bisa menyebabkan kematian bayi pada ibu hamil. Berikut info selengkapnya tentang Infeksi Flu Babi Bisa Sebabkan Kematian Bayi pada Ibu Hamil.
Jakarta, Beberapa penyakit dapat ditularkan ibu hamil kepada bayinya. Sehingga menjaga kondisi kesehatan ibu hamil penting untuk membuat si bayi terlindungi. Sebuah studi baru, bayi lahir dari ibu yang tertular virus flu H1N1 (flu babi) menghadapi risiko jauh lebih besar untuk bayi lahir mati.
Bayi lahir mati dari para wanita yang terinfeksi dengan strain virus flu babi 5 kali lebih tinggi dari normal. Risiko kelahiran bayi prematur juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan ibu yang tidak terinfeksi virus tersebut.
Para praktisi kesehatan mengatakan bahwa, hasil studi tersebut memperkuat anjuran mengenai imunisasi flu babi harus dilakukan pada semua wanita hamil. Penelitian tersebut dilakukan oleh National Perinatal Epidemiology Unit dari Oxford University.
"Vaksinasi flu babi merupakan perlindungan yang terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bukti baru dari risiko pada bayi dari ibu hamil yang terinfeksi virus flu babi. Dengan mendapatkan vaksinasi flu babi, wanita dapat mencegah resiko baik untuk diri mereka sendiri dan anak mereka yang belum lahir," kata Dr. Marian Knight yang memimpin penelitian tersebut seperti dilansir dari BBCNewsHealth, Kamis (20/10/2011).
Angka dari Health Protection Agency menunjukkan bahwa, vaksinasi flu babi pada kalangan wanita hamil di Inggris relatif rendah. Hanya sekitar setengah wanita hamil di Inggris dianggap berada dalam kelompok risiko tinggi, yang telah divaksinasi.
Wanita hamil yang mempunyai risiko tinggi, misalnya pada wanita hamil dengan kondisi seperti asma. Hanya 36,6 persen wanita hamil yang sehat dengan tidak ada kondisi kesehatan umum yang mendasari yang telah divaksinasi.
"Bayi lahir mati dan kematian bayi baru lahir (neonatal), flu musiman biasanya tidak berhubungan dengan kelahiran mati. Sehingga cukup mengkhawatirkan bahwa angka kematian bayi yang terkait dengan flu babi jauh lebih tinggi. Saya menduga banyak wanita hamil yang tidak mengetahui bahwa flu babi dapat berpotensi menjadi risiko serius bagi bayi mereka. Namun imunisasi awal adalah cara yang paling mudah dan efektif untuk ibu dalam melindungi diri dan bayi mereka terhadap potensi ancaman," kata Janet Scott yang ikut penelitian itu.
"Hasil statistik tersebut sangat mengkhawatirkan, dan oleh karena musim flu sudah semakin dekat, kami akan mendesak para ibu hamil untuk berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan vaksinasi flu babi. Selain itu, penting bagi para penyedia layanan kesehatan untuk melengkapi stok vaksin untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Hasil penelitian tersebut sangat penting utnuk mencegah peningkatan angka kematian bayi akibat infeksi flu babi pada ibunya, sehingga temuan tersebut tidak boleh diabaikan," lanjutnya. Prof. David Salisbury, direktur imunisasi di Department of Health mendesak semua wanita hamil untuk mendapatkan vaksinasi flu babi.
Studi tersebut menunjukkan bagaimana flu babi dapat berbahaya bagi bayi yang belum lahir. Hal tersebut dikarenakan ibu hamil lebih mungkin untuk mengalami perkembangan ke arah komplikasi jika mereka terinfeksi flu babi.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa vaksin dapat diberikan secara aman setiap tahap kehamilan. Bahwa ibu yang telah divaksinasi saat hamil dapat sekaligus memberikan perlindungan kepada bayinya. Perlindungan tersebut mungkin dapat berlangsung selama beberapa bulan pertama kehidupan bayinya.
Pada penelitian tersebut dilakukan pada 256 ibu telah terinfeksi dengan virus flu babi antara bulan September 2009 hingga Januari 2010. Tujuh bayi lahir mati dan 3 meninggal tak lama setelah lahir. Hal tersebut setara dengan 39 bayi dari 1.000 yang terinfeksi virus flu babi sebelum atau segera setelah lahir, dibandingkan dengan 7 dari 1.000 ibu yang tidak terinfeksi virus.
0 komentar:
Posting Komentar